Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 06:24:32【Resep Pembaca】574 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(88912)
Artikel Terkait
- BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari
- 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- Uji nyali makan menu seram sambil jelajah labirin berhantu
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
- Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu
- Kemenperin picu kemandirian industri lewat Pameran Industri Agro 2025
- Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan
- Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat
- BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan
Resep Populer
Rekomendasi

Belajar lebih fokus setelah ada program Makan Bergizi Gratis

560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025

Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat

Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji

Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif

Sepak bola harus jadi kesenangan saat usia 9–14 tahun